Perkembangan Nilai Tukar Petani, Inflasi Perdesaan, dan Harga Produsen Gabah Bulan November 2016 - Badan Pusat Statistik Kabupaten Aceh Barat Daya

Untuk mendapatkan data BPS silahkan mengunjungi Kantor BPS Kabupaten Aceh Barat Daya yang terletak di Jalan Bukit Hijau Komplek Perkantoran Abdya Kecamatan Blangpidie, waktu pelayanan di ruang Pelayanan Statistik Terpadu BPS Kabupaten Aceh Barat Daya sejak pukul 08.00 s.d. 15.30 WIB dengan waktu istirahat pukul 12.30 s.d. 13.30 WIB

Saat ini website Badan Pusat Statistik sedang dalam proses integrasi dengan sistem internal, mohon maaf apabila beberapa layanan kami mengalami gangguan terutama pada koleksi publikasi yang kami sajikan.

Akses data Indikator Strategis kabupaten Aceh Barat Daya melalui tautan berikut: https://s.bps.go.id/Satria-Abdya

Perkembangan Nilai Tukar Petani, Inflasi Perdesaan, dan Harga Produsen Gabah Bulan November 2016

Perkembangan Nilai Tukar Petani, Inflasi Perdesaan, dan Harga Produsen Gabah Bulan November 2016Unduh Berita Resmi Statistik
Tanggal Rilis : 2 Desember 2016
Ukuran File : 0.34 MB

Abstraksi

  • Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga pedesaan di beberapa daerah di Provinsi Aceh pada bulan November 2016, NTP sebesar 96,04 mengalami peningkatan indeks sebesar 0,74 persen, hal ini dikarenakan indeks yang diterima petani (It) mengalami peningkatan sebesar 0,96 persen atau lebih besar dari peningkatan indeks yang dibayar petani (Ib) yang meningkat sebesar 0,21 persen.
  • Bila dirinci menurut subsektor, diketahui bahwa peningkatan NTP pada 3 subsektor yaitu subsektor Tanaman
  • Pangan meningkat sebesar 1,99 persen, Hortikultura sebesar 1,55 persen, dan Perikanan sebesar 0,03 persen, sedangkan 2 subsektor yang mengalami penurunan adalah Peternakan sebesar 0,53 persen dan Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar 0,11 persen.
  • Indeks Harga yang Diterima Petani (It) pada November 2016 meningkat sebesar 0,96 persen dibandingkan It bulan sebelumnya. Peningkatan It terjadi pada 4 subsektor yaitu subsektor Tanaman Pangan meningkat sebesar 2,17  persen,  diikuti  oleh Hortikultura  sebesar  1,67  persen,  Perikanan  sebesar  0,17  persen,  dan  Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar 0,07 persen, sedangkan Peternakan mengalami penurunan sebesar 0,13 persen.
  • Melalui indeks harga yang dibayar petani (Ib) dapat dilihat fluktuasi harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat pedesaan, khususnya petani yang merupakan bagian terbesar, serta fluktuasi harga barang dan jasa yang diperlukan untuk memproduksi hasil pertanian. Pada bulan November 2016 di Provinsi Aceh, Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) meningkat sebesar 0,21 persen bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya, yaitu dari 124,48 menjadi 124,75. Peningkatan Ib terjadi pada seluruh subsektor. Adapun subsektor dengan peningkatan Ib tertinggi terjadi pada Peternakan sebesar 0,40 persen sedangkan subsektor yang mengalami peningkatan terendah adalah subsector Hortikultura sebesar 0,12 persen.
  • Dari 33 Provinsi yang dilaporkan perubahan NTP November 2016 terhadap bulan sebelumnya, terdapat 15 Provinsi yang mengalami peningkatan sedangkan 18 Provinsi mengalami penurunan. Provinsi yang mengalami peningkatan tertinggi berturut-turut  adalah Kalimantan Barat  sebesar 1,77 persen, diikuti  Riau sebesar 0,97 persen, serta Kepulauan Riau sebesar 0,76 persen. Sedangkan Provinsi yang mengalami penurunan tertinggi terjadi di Jawa Timur sebesar 1,14 persen, Sulawesi Barat sebesar 1,08 persen, dan Maluku Utara sebesar 1,01 persen.
  • Berdasarkan pemantauan harga-harga kebutuhan rumahtangga di beberapa daerah pedesaan di Provinsi Aceh pada bulan November 2016 terjadi inflasi di  pedesaan sebesar 0,15 persen yaitu terjadi perubahan indeks konsumsi rumahtangga dari 127,47 pada bulan Oktober 2016 menjadi 127,66 pada November 2016.
  • Inflasi di Pedesaan yang terjadi di wilayah Provinsi Aceh pada bulan November 2016 disebabkan oleh naiknya indeks kelompok Bahan Makanan sebesar 0,25 persen, diikuti oleh Perumahan sebesar 0,18 persen, Kesehatan sebesar 0,18 persen, Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga sebesar 0,12 persen, sedangkan 2 kelompok lainnya mengalami penurunan, yaitu Transportasi dan Komunikasi sebesar 0,04 persen, dan Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau sebesar 0,01 persen.
  • Dari 10 Provinsi di Sumatera yang dilaporkan pada bulan November 2016, keseluruhannya mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Sumatera Barat sebear 1,42 persen, diikuti Sumatera Utara sebesar 1,04 persen, dan Lampung sebesar 0,93 persen.
  • Selama November 2016, di tingkat petani, terjadi peningkatan rata-rata harga gabah kualitas GKP sebesar 0,92 persen sedangkan kualitas GKR meningkat sebesar 2,88 persen. Sejalan dengan harga gabah di tingkat petani, pada bulan Selama November 2016, harga gabah di tingkat penggilingan, terjadi peningkatan rata-rata harga gabah kualitas GKP sebesar 1,10 persen sedangkan kualitas GKR meningkat sebesar 2,82 persen.
  • Dibandingkan bulan sebelumnya, rata-rata harga gabah kualitas GKP di tingkat petani selama November 2016 naik sebesar Rp 46,65 per kg menjadi Rp 5.111,76 per kg. Sedangkan harga kualitas GKR di Petani mencapai Rp. 5.006,67 per Kg.

Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik Kabupaten Aceh Barat Daya (Statistics Aceh Barat Daya Regency)Jl. Bukit Hijau

Komplek Perkantoran Abdya

Kecamatan Blangpiidie

Kabupaten Aceh Barat Daya 23764; E-mail: pst1112@bps.go.id; Telp: (0659) 93179

logo_footer

Hak Cipta © 2023 Badan Pusat Statistik