Perkembangan Nilai Tukar Petani, Inflasi Perdesaan, dan Harga Produsen Gabah Bulan Desember 2016 - Badan Pusat Statistik Kabupaten Aceh Barat Daya

Untuk mendapatkan data BPS silahkan mengunjungi Kantor BPS Kabupaten Aceh Barat Daya yang terletak di Jalan Bukit Hijau Komplek Perkantoran Abdya Kecamatan Blangpidie, waktu pelayanan di ruang Pelayanan Statistik Terpadu BPS Kabupaten Aceh Barat Daya sejak pukul 08.00 s.d. 15.30 WIB dengan waktu istirahat pukul 12.30 s.d. 13.30 WIB

Saat ini website Badan Pusat Statistik sedang dalam proses integrasi dengan sistem internal, mohon maaf apabila beberapa layanan kami mengalami gangguan terutama pada koleksi publikasi yang kami sajikan.

Akses data Indikator Strategis kabupaten Aceh Barat Daya melalui tautan berikut: https://s.bps.go.id/Satria-Abdya

Perkembangan Nilai Tukar Petani, Inflasi Perdesaan, dan Harga Produsen Gabah Bulan Desember 2016

Perkembangan Nilai Tukar Petani, Inflasi Perdesaan, dan Harga Produsen Gabah Bulan Desember 2016Unduh Berita Resmi Statistik
Tanggal Rilis : 3 Januari 2017
Ukuran File : 0.33 MB

Abstraksi

  • Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga pedesaan di beberapa daerah di Provinsi Aceh pada bulan Desember 2016, NTP sebesar 95,90 mengalami penurunan indeks sebesar 0,14 persen, hal ini dikarenakan indeks yang diterima petani (It) mengalami peningkatan sebesar 0,25 persen atau lebih kecil dari peningkatan indeks yang dibayar petani (Ib) yang meningkat sebesar 0,40 persen.
  • Bila dirinci menurut subsektor, diketahui terjadi peningkatan NTP pada 3 subsektor yaitu subsektor Perikanan meningkat sebesar 0,79 persen, Peternakan sebesar 0,44 persen, dan Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar 0,40 persen, sedangkan 2 subsektor yang mengalami penurunan adalah Tanaman Pangan sebesar 0,79 persen dan Hortikultura sebesar 0,74 persen.
  • Indeks Harga yang Diterima Petani (It) pada Desember 2016 meningkat sebesar 0,25 persen dibandingkan It bulan sebelumnya. Peningkatan It terjadi pada 3 subsektor yaitu subsektor Perikanan meningkat sebesar 1,38 persen, Peternakan sebesar 0,74 persen, dan Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar 0,71 persen, sedangkan 2 subsektor yang mengalami penurunan adalah Tanaman Pangan sebesar 0,31 persen dan Hortikultura sebesar 0,30 persen.
  • Pada bulan Desember 2016 di Provinsi Aceh, Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) meningkat sebesar 0,40 persen bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya, yaitu dari 124,75 menjadi 125,24.  Peningkatan Ib terjadi pada seluruh subsektor. Adapun subsektor dengan peningkatan Ib tertinggi terjadi pada Perikanan sebesar 0,58 persen sedangkan subsektor yang mengalami peningkatan terendah adalah subsektor Peternakan sebesar 0,30 persen.
  • Dari 33 Provinsi yang dilaporkan perubahan NTP November 2016 terhadap bulan sebelumnya, terdapat 18 Provinsi yang mengalami peningkatan sedangkan 15 Provinsi mengalami penurunan. Provinsi yang mengalami peningkatan tertinggi berturut-turut adalah Riau sebesar 1,60 persen, diikuti Bengkulu sebesar 1,37 persen, serta Sumatera Barat sebesar 1,31 persen. Sedangkan Provinsi yang mengalami penurunan tertinggi terjadi di Maluku Utara sebesar 1,08 persen, Sulawesi Barat sebesar 0,84 persen, dan Yogyakarta sebesar 0,80 persen.
  • Berdasarkan pemantauan harga-harga kebutuhan rumahtangga di beberapa daerah pedesaan di Provinsi Aceh pada bulan Desember 2016 terjadi inflasi di pedesaan sebesar 0,47 persen yaitu terjadi perubahan indeks konsumsi rumahtangga dari 127,66 pada bulan November 2016 menjadi 128,27 pada Desember 2016.
  • Inflasi di Pedesaan yang terjadi di wilayah Provinsi Aceh pada bulan Desember 2016 disebabkan oleh naiknya indeks kelompok Bahan Makanan sebesar 1,00 persen, diikuti oleh Kesehatan sebesar 0,19 persen, Sandang sebesar 0,10 persen, Perumahan sebesar 0,05 persen, Pendidikan, Rekreasi, dan Olah Raga tidak mengalami perubahan, sedangkan Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau mengalami penurunan sebesar 0,059 persen dan diikuti oleh Transportasi dan Komunikasi sebesar 0,057
  • Dari 10 Provinsi di Sumatera yang dilaporkan pada bulan Desember 2016, 8 provinsi mengalami inflasi dan 2 provinsi mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Sumatera Selatan sebear 0,72 persen, diikuti Lampung sebesar 0,48 persen, dan Aceh sebesar 0,47 persen.
  • Selama Desember 2016, di tingkat petani, terjadi penurunan rata-rata harga gabah kualitas GKP sebesar 5,23 persen sedangkan kualitas GKR meningkat sebesar 0,87 persen. Sejalan dengan harga gabah di tingkat petani, pada bulan Desember 2016, harga gabah di tingkat penggilingan, terjadi penurunan rata-rata harga gabah kualitas GKP sebesar 5,38 persen sedangkan kualitas GKR meningkat sebesar 0,85 persen.
  • Dibandingkan bulan sebelumnya, rata-rata harga gabah kualitas GKP di tingkat petani selama Desember 2016 turun sebesar Rp 267,17 per kg menjadi Rp 4.844,59 per kg. Sedangkan harga kualitas GKR di Petani mencapai Rp. 5.050,00 per Kg.
Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik Kabupaten Aceh Barat Daya (Statistics Aceh Barat Daya Regency)Jl. Bukit Hijau

Komplek Perkantoran Abdya

Kecamatan Blangpiidie

Kabupaten Aceh Barat Daya 23764; E-mail: pst1112@bps.go.id; Telp: (0659) 93179

logo_footer

Hak Cipta © 2023 Badan Pusat Statistik