Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga pedesaan di beberapa daerah di Provinsi Aceh pada bulan Juli 2016, NTP sebesar 95,20 mengalami penurunan indeks sebesar 0,66 persen, hal ini dikarenakan indeks yang diterima petani (It) mengalami peningkatan sebesar 0,03 persen atau lebih kecil dari peningkatan indeks yang dibayar petani (Ib) yang meningkat sebesar 0,70 persen.
Bila dirinci menurut subsektor, diketahui bahwa terjadi penurunan NTP pada seluruh subsektor yaitu Peternakan sebesar 0,91 persen, diikuti Hortikultura sebesar 0,87 persen, Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar 0,83 persen, Perikanan sebesar 0,46 persen, dan Tanaman Pangan 0,27 persen.
Indeks Harga yang Diterima Petani (It) pada Juli 2016 meningkat sebesar 0,03 persen dibandingkan It bulan sebelumnya. Peningkatan It terjadi pada 2 subsektor yaitu Tanaman Pangan sebesar 0,55 persen, dan Perikanan sebesar 0,40 persen, sedangkan Tanaman Perkebunan Rakyat turun sebesar 0,26 persen, Peternakan sebesar 0,23 persen, dan Hortikultura sebesar 0,22 persen.
Melalui indeks harga yang dibayar petani (Ib) dapat dilihat fluktuasi harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat pedesaan, khususnya petani yang merupakan bagian terbesar, serta fluktuasi harga barang dan jasa yang diperlukan untuk memproduksi hasil pertanian. Pada bulan Juli 2016 di Provinsi Aceh, Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) meningkat sebesar 0,70 persen bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya, yaitu dari 122,24 menjadi 123,09. Peningkatan Ib terjadi pada seluruh subsektor. Adapun subsektor dengan peningkatan Ib tertinggi terjadi pada Perikanan sebesar 0,86 persen sedangkan subsektor yang mengalami peningkatan terendah adalah subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar 0,57 persen.